readsolution.blogspot.com - Perkembangan teknologi yang semakin pesat ditandai dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di dunia. Hingga akhir tahun 2015 lalu, laporan State of Connectivity 2015: A Report on Global Internet Access mengungkapkan jumlah pengguna internet di dunia telah mencapai angka 3,2 miliar. Di era big data, penetrasi internet yang tinggi bersamaan dengan datangnya informasi data yang melimpah, menimbulkan tantangan baru bagi berbagai industri, salah satunya industri media yang kerap mengalami terpaan arus informasi secara berlebih atau information overload.
Big data merupakan kumpulan data yang muncul dengan jumlah sangat besar dan dapat diolah untuk kemudian dianalisis sesuai dengan keperluan tertentu seperti melakukan prediksi, membuat keputusan, membaca sebuah tren, melihat tingkah laku konsumen, dan lain sebagainya. Pada industri media, penulisan jurnalistik akan terlihat lebih rinci, menarik, dan kredibel, apabila disertai dengan penggunaan dan analisa data yang mendalam.
Data Berikan Insight Yang Funsional
Salah satu organisasi yang fokus dalam mengolah data menjadi solusi adalah Provetic Indonesia. Melalui pendekatan sains dan teknologi, data bisa memberikan insight yang fungsional, baik bagi industri media maupun industri lainnya.
“Di era digital, kekuatan data sangat diperlukan oleh industri mana pun, termasuk media, agar industri bersangkutan dapat terus menyediakan layanan publik, menstimulasi pembangunan, memberikan informasi yang kredibel, serta selalu siap menghadapi tantangan bisnis yang ada,” ujar Shafiq Pontoh, Chief Strategy Officer, Provetic Indonesia.
Adapun tantangan terbesar dalam hal pemanfaatan data saat ini adalah masih minimnya tools pengolah data yang mudah digunakan, terutama bagi para jurnalis yang memilki kesibukan tinggi dengan tenggat waktu yang sempit.
Menjawab tantangan jurnalisme data tersebut, Microsoft Indonesia menekankan pentingnya Azure sebagai solusi pengolahan data yang mudah digunakan melalui pendekatan data yang lebih intensif dan terukur. Oleh karena itu, mulai dari penyimpanan data untuk bahan penulisan hingga kegiatan operasi sehari-hari serta manajemen data perusahaan, media dapat memanfaatkan Microsoft Azure. Tidak hanya dapat membantu jurnalis untuk mengolah data, Azure juga memungkinkan media sebagai perusahaan untuk mengefisiensikan biaya operasional karena pengguna cukup membayar sesuai dengan jenis pengolahan data yang diinginkan (pay-as-you-go).
“Saat ini, data menjadi aset berharga baik bagi organisasi maupun individu sehingga keberadaannya sangat signifikan di era transformasi digital ini,” ujar Tony Seno Hartono, National Technology Officer, Microsoft Indonesia. “Microsoft Azure hadir sebagai pilihan yang dapat mempermudah penggunanya ketika berurusan dengan data dan memastikan bahwa data tersebut aman, privasi data terlindungi, serta memastikan bahwa empunya data memiliki kontrol dan kepemilikan atas data secara konsisten sesuai dengan ekspektasi,” tambahnya.
Untuk memastikan keamanan data, layanan Microsoft Azure pun telah tersertifikasi ISO 27001 yang menjamin bahwa data aman, serta ISO 27018 yang membuat pemilik data nyaman karena akses terhadap data tersebut terjamin. Tidak hanya melalui Azure, Microsoft juga membantu jurnalisme data dengan Microsoft Power BI yang mampu mengubah data menjadi jauh lebih menarik secara visual. Melalui Power BI, jurnalisme data tidak hanya menjadi sekadar eksplorasi data, tetapi juga visualisasi data yang jauh lebih kaya sehingga dapat menarik lebih banyak audiens.
Post a Comment